

TERSELENGGARANYA LAYANAN PRIMA PEMERINTAHAN KOTA GORONTALO
UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT
SEJAHTERA, MAJU, AKTIF, RELIGIUS DAN TERDIDIK ( SMART )
Reformasi Birokrasi untuk mewujudkan aparatur pemerintahan Kota Gorontalo yang disiplin, professional, kreatif dan Inovatif serta berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung sektor pendidikan, kesehatan, penataan kawasan pemukiman penduduk, pasar tradisional, fasilitas olah raga dan pengembangan pariwisata Kota Gorontalo.
Meningkatkan fungsi dan peran UMKM sebagai pelaku ekonomi yang mandiri, maju dan berkontribusi aktif bagi pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo.
Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Kota Gorontalo untuk memperoleh akses dan layanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau dan bermutu.
Melestarikan nilai-nilai religius dan kultural masyarakat Kota Gorontalo yang terkandung pada filosofi adat bersendi syara’ dan syara’ bersendi Al-Qur’an.
Meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kota Gorontalo melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
|
Penguatan kapasitas organisasi pemerintahan dan peningkatan kompetensi aparatur pemerintahan Kota Gorontalo serta pengembangan layanan Pemerintahan berbasis teknologi informasi. |
2.
|
Pengembangan kemitraan antara Pemerintah, dunia usaha, perbankan, perguruan tinggi dan masyarakat dalam pembangunan infastruktur dan penataan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, kawasan pemukiman penduduk, pasar tradisional, fasilitas olah raga dan pengembangan pariwisata Kota Gorontalo. |
3. | Pengembangan kawasan Ekonomi Kecamatan melalui konsep klaster komoditas unggulan UMKM. |
4. |
Pendataan secara reguler dan berkala, minimal 3 bulan sekali dan disertai dengan pemetaan potensi dan permasalahan pendidikan dan kesehatan di Kota Gorontalo. |
5.
|
Optimalisasi peran organisasi keagamaan dan lembaga-lembaga adat Kota Gorontalo dalam membudayakan dan melembagakan nilai-nilai dan filosofi Adat Bersendi Syara’ dan Syara’ Bersendi Al-Qur’an secara konsisten dan disertai keteladanan pemimpin. |
6. | Pengembangan taman ilmu pengetahuan dan teknologi bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Kota Gorontalo. |
1. | Koordinasi dan sinergitas program dan kegiatan antara Pemerintah Kota Gorontalo dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. |
2. | Penciptaan iklim dan lingkungan kerja organisasi pemerintahan yang demokratis dan disertai oleh budaya inisiatif dan partisipatif dari aparatur. |
3. | Peningkatan peran dunia usaha, perbankan, perguruan tinggi dan masyarakat selaku mitra utama pembangunan daerah. |
4. | Pembangunan dilaksanakan berbasis kecamatan. |
5. | Evaluasi menyeluruh posisi keuangan, aset daerah, kinerja pemerintahan dan capaian pembangunan Kota Gorontalo selama 5 tahun terakhir. |
6. | Rasionalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah agar proposional antara belanja pegawai dan belanja publik. |
(Program Gratis dari lahir sampai mati)
1. | GRATIS BIAYA PERSALINAN ATAU KELAHIRAN |
2. | GRATIS BIAYA AKTE KELAHIRAN, KTP DAN KK |
3. | GRATIS BIAYA KESEHATAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT (BERLAKU SECARA NASIONAL) |
4. | GRATIS BIAYA PENDIDIKAN (SD-SMA) |
5. | GRATIS BANTUAN USAHA MIKRO DAN KECIL |
6. | GRATIS BIAYA IZIN USAHA |
7. | GRATIS BIAYA AKTE NIKAH |
8. | GRATIS BIAYA AMBULANCE DAN PEMAKAMAN |
Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang.
Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.
Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut hukum adat ketatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a". Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :
Pohala'a Gorontalo
• Pohala'a Limboto
• Pohala'a Suwawa
• Pohala'a Boalemo
• Pohala'a Atinggola
Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia. Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah "Adat bersendikan Syara' dan Syara' bersendikan Kitabullah".
Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
• Berasal dari "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.
• Berasal dari "Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
• Berasal dari "Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
• Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
• Berasal dari "Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
• Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
• Berasal dari "Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air
Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu :
• Onder Afdeling Kwandang
• Onder Afdeling Boalemo
• Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
• Distrik Kwandang
• Distrik Limboto
• Distrik Bone
• Distrik Gorontalo
• Distrik Boalemo
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
• Afdeling Gorontalo
• Afdeling Boalemo
• Afdeling Buol
Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.
Pada dasarnya masyarakat Gorontalo mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Indikatornya dapat dibuktikan yaitu pada saat "Hari Kemerdekaan Gorontalo" yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia.
Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.
Kota Gorontalo lahir pada hari Kamis, 18 Maret 1728 M atau bertepatan dengan Kamis, 06 Syakban 1140 Hijriah. Tepat tanggal 16 Februari 2001 Kota Gorontalo secara resmi ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Gorontalo (UU Nomor 38 Tahun 2000 Pasal 7).
Sebelum terbentuknya Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo merupakan sebuah Kotapraja yang secara resmi berdiri sejak tanggal 20 Mei 1960, yang kemudian berubah menjadi Kotamadya Gorontalo pada tahun 1965. Nama Kotamadya Gorontalo ini tetap dipakai hingga pada tahun 1999. Selanjutnya, sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di mana istilah Kotamadya sudah tidak dipakai lagi, digantikan dengan Kota, maka Gorontalo pun menyesuaikan namanya menjadi Kota Gorontalo hingga sekarang.
Gorontalo dikenal sebagai salah kota perdagangan, pendidikan, dan pusat pengembangan kebudayaan Islam di Indonesia Timur. Sejak dulu Gorontalo dikenal sebagai Kota Serambi Madinah. Hal itu disebabkan pada waktu dahulu Pemerintahan Kerajaan Gorontalo telah menerapkan syariat Islam sebagai dasar pelaksanaan hukum, baik dalam bidang pemerintahan, kemasyarakatan, maupun pengadilan. Hal ini dapat dilihat dari filosofi budaya Gorontalo yang Islami berbunyi, "Adat bersendikan syarak; dan syarak bersendikan Kitabullah (Al-Quran)." Syarak adalah hukum yang berdasarkan syariat Islam. Karena itu, Gorontalo ditetapkan sebagai salah satu dari 19 daerah hukum adat di Indonesia. Raja pertama di Kerajaan Gorontalo yang memeluk agama Islam adalah Sultan Amai, yang kemudian namanya diabadikan sebagai nama perguruan tinggi Islam di Provinsi Gorontalo, STAIN Sultan Amai.
Gorontalo juga dikenal sebuah salah satu dari empat kota utama di Sulawesi, yaitu (1) Makassar, (2) Manado, (3) Gorontalo, dan (4) Parepare.
Dalam catatan sejarah HULONTALO sebagai singkatan dari HULONTALANGI yang selanjutnya disebut GORONTALO.
Pendiri Kota Gorontalo adalah Sultan Botutihe yang telah berhasil melaksanakan tugas-tugas pemerintahan atas dasar Ketuhanan dan prinsip-prinsip masyarakat.
Walaupun Gorontalo telah ada dan terbentuk sejak tahun 1728 (sekitar 3 abad yang lalu), namun sebagai daerah otonom Kota Gorontalo secara resmi terbentuk pada tanggal 20 Mei 1960 sebagai pelaksanaan UU No. 29/1959 tentang pembentukan Dati II di Sulawesi.
Wilayah hukum Kotapraja Gorontalo dibagi 3 kecamatan berdasarkan UU No. 29/1959 tersebut dan melalui Keputusan Kepala Daerah Sulawesi Utara No. 102 tanggal 4 Maret 1960 ditetapkan 39 kampung yang masih termasuk dalam wilayah Kotapraja Gorontalo yang terbagi atas 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kota Selatan, Kecamatan Kota Barat dan Kecamatan Kota Utara.
Sebutan Kotapraja sesuai dengan istilah yang digunakan dalam UU No. 18/1965 tentang Pemerintahan Daerah yang diganti dengan UU No. 5/1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah yang menggantikan istilah Kotapraja menjadi Kotamadya dan saat ini disebut Kota.
Sejak tahun 2003 sudah dua kali terjadi pemekaran kecamatan di Kota Gorontalo sehingga bertambah menjadi 6 kecamatan yang sebelumnya hanya 3 kecamatan.
Dan Juga pada Tahun 2011 di adakan pemekaran kembali menjadi 9 Kecamatan dan 50 Kelurahan yang ada di kota gorontalo
Berikut data kecamatan-kecamatan tersebut:
No |
Nama Kecamatan |
Jumlah Kelurahan |
1 |
Kota Utara |
6 |
2 |
Kota Selatan |
5 |
3 |
Kota Barat |
7 |
4 |
Kota Timur |
6 |
5 |
Dungingi |
5 |
6 |
Kota Tengah |
6 |
7 |
Dumbo Raya |
5 |
8 |
Sipatana |
5 |
9 |
Hulonthalangi |
5 |
|
Total |
50 |
Sejak terbentuknya Kota Gorontalo hingga saat ini telah dipimpin oleh 9 orang Walikota yang masing-masing adalah sebagai berikut:
1. |
A.T.J.E Slamet |
Tahun 1961-1963 |
2. |
Taki Niode |
Tahun 1963-1971 |
3. |
Letkol. Drs. Jusuf Bilondatu |
Tahun 1971-1978 |
4. |
Drs. H.A. Nusi |
Tahun 1978-1983 |
5. |
A.H Nadjamudin |
Tahun 1983-1988 |
6. |
Ir.H. Jusuf Dalie |
Tahun 1988-1993 |
7. |
Drs. Achmad Arbie |
Tahun 1993-1997 |
8. |
Dr.H. Medi Botutihe |
Tahun 1998-2008 |
9. |
H. Adhan Dambea, S.Sos |
Tahun 2008 - 2013 |
10. |
Marten Taha |
Tahun 2014 - 2019 |
Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari propinsi Gorontalo yang luas wilayahnya 64,79 KM atau sekitar 0,53% dari luas Propinsi Gorontalo. Curah hujan di wilayah ini tercatat sekitar 11mm S/D 266mm pertahun. secara umum, suhu udara di Gorontalo rata@ pada siang hari 32 c, sedangkan suhu udara rata-rata pada malam hari 23 c. Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata 79,9%. Secara geografis wilayah Kota Gorontalo terlerak antara 000 28' 17" - 000 35' 56" lintang utara (LU) dan 1220 59' 44" -1230 05' 59" bujur timur (BT) dengan batas batas sebagai berikut :
Kini Kota Gorontalo terdiri dari 9 kecamatan dengan 50 kelurahan yaitu:
Sejak terbentuknya Kota Gorontalo hingga saat ini telah dipimpin oleh 10 orang Walikota yang masing-masing adalah sebagai berikut:
1. |
A.T.J.E Slamet |
Tahun 1961-1963 |
2. |
Taki Niode |
Tahun 1963-1971 |
3. |
Letkol. Drs. Jusuf Bilondatu |
Tahun 1971-1978 |
4. |
Drs. H.A. Nusi |
Tahun 1978-1983 |
5. |
A.H Nadjamudin |
Tahun 1983-1988 |
6. |
Ir.H. Jusuf Dalie |
Tahun 1988-1993 |
7. |
Drs. Achmad Arbie |
Tahun 1993-1997 |
8. |
Dr.H. Medi Botutihe |
Tahun 1998-2008 |
9. |
H. Adhan Dambea, S.Sos |
Tahun 2008 - 2013 |
10. |
Marten Taha |
Tahun 2014 - 2019 |
Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari Provinsi Gorontalo dengan luas wilayah 64,79 Km2 atau sekitar 0,53% dari luas Provinsi Gorontalo. Curah hujan di wilayah ini tercatat sekitar 11 mm sampai 266 mm per tahun. Secara umum, suhu udara di Gorontalo rata-rata pada siang hari 32 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari 23 derajat Celcius. Kelembaban udara relatif tinggi dengan rata 79,9%. Secara geografis wilayah Kota Gorontalo terletak antara 000 28' 17" - 000 35' 56" Lintang Utara (LU) dan 1220 59' 44" - 1230 05' 59" Bujur Timur (BT) dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara | : Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango |
Batas Timur | : Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango |
Batas Selatan | : Teluk Tomini |
Batas Barat | : Kecamatan Telaga dan Batuda'a, Kabupaten Gorontalo |
Kota Gorontalo terdiri dari 9 Kecamatan dengan 50 Kelurahan, yaitu ;
1. | Kec. Kota Barat | : 7 Kelurahan |
2. | Kec. Kota Selatan | : 5 Kelurahan |
3. | Kec. Hulonthalangi | : 5 Kelurahan |
4. | Kec. Dungingi | : 5 Kelurahan |
5. | Kec. Kota Timur | : 6 Kelurahan |
6. | Kec. Dumbo Raya | : 5 Kelurahan |
7. | Kec. Kota Utara | : 6 Kelurahan |
8. | Kec. Sipatana | : 5 Kelurahan |
9. | Kec. Kota Tengah | : 6 Kelurahan |
Jumlah penduduk Kota Gorontalo setiap tahun mengalami perubahan, dari tahun 2004 sejumlah 148.080 jiwa dengan luas wilayah sebesar 64.79 Km2 sehingga kepadatan penduduk menjadi 2.286 jiwa/Km2.
Pada tahun 2005 berjumlah 156.39 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 2.414 jiwa/Km2. Pada tahun 2006 jumlah penduduk berjumlah 158.36 dengan kepadatan penduduk sebesar 2.444 jiwa/Km2. Pada tahun 2007 jumlah penduduk di Kota Gorontalo sebesar 162.325 jiwa dengan kepadatan penduduk 2.505 jiwa/Km2.
Sedangkan pada tahun 2008 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar 165.175 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.549 jiwa/Km2.
Untuk tahun 2009 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar 181.102 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.759 jiwa/Km2, tahun 2010 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar 184.185 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.842 jiwa/Km2. dan untuk tahun 2011 jumlah penduduk Kota Gorontalo naik sebesar 194.153 jiwa dengan kepadatan penduduk mencapai 2.996 jiwa/Km2.
Dalam aspek penataan ruang ini, pada tahun 2008, Pemerintah Kota Gorontalo melakukan revisi terhadap rencana tata ruang yang ada sebagaimana yang diatur memalui Perda Nomor 16 Tahun 2002. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan ketentuan baru yaitu Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Disamping itu juga, revisi tersebut dianggap perlu untuk dilakukan untuk mengantisipasi berbagai dinamika yang terjadi di Kota Gorontalo, khususnya dibidang pemanfaatan ruang.
Salah satu perkembangan fisik kota yang cukup pesat di Kota Gorontalo dalam beberapa tahun terakhir adalah pemanfaatan ruang untuk kepentingan perumahan pemukiman serta perdagangan dan jasa. Hal ini menginidikasikan bahwa memang dalam beberapa tahun terakhir ini, Kota Gorontalo menjadi tujuan berinvestasi bagi masyarakat, baik investor dibidang properti seperti para pengembang dengan puluhan kawasan perumahan yang berhasil dibangun, maupun investor dibidang perdagangan.
Untuk itulah dalam revisi Rencana Tata Ruang Kota Gorontalo, asumsi -asumsi ini menjadi bagian penting dari perencanaan ke depan untuk kepentingan investasi masyarakat khususnya dibidang perdagangan dan jasa sudah diakomodir melalui peruntukan ruang bagi perdagangan dan jasa dengan luasan dan sebaran yang cukup memadai.
Transportasi
Air Bersih
Pelayanan kebutuhan air bersih melalui PDAM Kota Gorontalo telah menjangkau seluruh wilayah kecamatan. Status Kota Gorontalo sebagai ibukota provinsi, berdampak signifikan terhadap pertumbuhan populasi penduduk sehingga menyebabkan tingginya permintaan konsumsi air bersih. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah pelanggan air bersih, terutama oleh pelanggan rumah tangga.
Tahun 2010, dengan kapasitas produksi 290 liter/detik PDAM Kota Gorontalo mampu melayani 18.959 Pelanggan. dan Pada Pertengahan Tahun 2011, PDAM Kota Gorontalo sudah mampu melayani 19.926 Pelanggan.
Telekomunikasi
Akselerasi pembangunan Kota Gorontalo yang semakin dinamis dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir ditandai dengan semakin berkembangnya infrastruktur dibidang telekomunikasi dan teknologi informasi. Untuk kebutuhan layanan jaringan telepon rumah dan perkantoran, PT. Telkom dengan kapasitas sentral sebesar 17.830 SST saat ini mampu melayani seluruh wilayah Kota Gorontalo dan sekitarnya, sedangkan kebutuhan akan layanan mobile telecommunication lebih didominasi operator-operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, Pro XL, dan Telkom Fleksi.
Kebutuhan akan layanan teknologi informasi juga semakin meningkat terutama dalam memasuki komunikasi cyberspace di era globalisasi. Layanan teknologi informasi yang ada saat ini masih belum mampu melayani kebutuhan masyarakat Kota Gorontalo karena masih terbatasnya penyedia jasa Internet Provider. Saat ini kebutuhan akan jasa teknologi informasi baru bisa dilayani oleh Olami Net, Wasantara Net, dan Telkomnet Instant.
Penyebaran berita dan informasi pembangunan di Kota Gorontalo juga dilakukan melalui media cetak dan elektronik, serta radio. Semakin bertambahnya penyedia jasa di bidang ini seperti Mimoza TV, GO TV, CIVICA TV, TVRI Gorontalo, makin mempertegas eksistensi Kota Gorontalo sebagai pusat pelayanan jasa.
Listrik
Kapasitas daya terpasang pada PLN wilayah Suluttenggo cabang Gorontalo sampai dengan tahun 2008 sebesar 66,370 kVA, serta jumlah travo sebanyak 918 buah travo. Jumlah tenaga listrik yang diproduksi mencapai 181.527.649 kWh, sedangkan daya yang terjual sebesar 164.227.139 kWh dengan total pelanggan mencapai 103.467 pelanggan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bakar minyak, terdapat UPPDN Pertamina yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelabuhan kapal tangker. UPPDN Pertamina ini melayani seluruh wilayah Provinsi Gorontalo sampai dengan wilayah lain disekitar Teluk Tomini.
Perumahan
Status Kota Gorontalo sebagai ibukota provinsi memberi dampak besar terhadap tingginya kebutuhan rumah tinggal yang asri dan nyaman. Hal ini mendorong developer lokal untuk membangun perumahan yang diarahkan untuk masyarakat berpenghasilan sedang dan rendah. Pengawasan pemerintah terhadap pengembangan perumahan dilakukan melalui pengendalian perizinan kepada para developer sesuai dengan tata ruang dan pengembangan kawasan permukiman.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2002 mencapai 6,59%, sementara PDRB harga konstan tahun 2002 sebesar 246.604,30 juta rupiah dan pendapatan per kapita sebesar Rp. 3.795.931,44,- Aktivitas perekonomian penduduk lebih banyak bergerak di bidang jasa sehingga sektor ini menyumbangkan kontribusi terbesar untuk pembentukan PDRB yang disusul sektor-sektor lainnya.
Kota Gorontalo adalah sebuah Kota tua yan sejak dahulu dikenal sebagai Kota jasa memiliki sejumlah bangunan tua khas daerah yaitu rumah panggung yang masih banyak dapat dijumpai disepanjang jalan dalam kota.
Sebagai Ibu Kota Propinsi Gorontalo letaknya dibelahan nusantara atau di utara pulau sulawesi yang jika dilihat dari dalam peta dunia terhampar tepat dilitas garis khatulistiwa sehingga tidak berlebihan jika Kota Gorontalo sebagai zamrud khatulistiwa Indonesia yang memiliki pesona tersendiri. Potret masyarakat Gorontalo dari masa pra kemerdekaan hingga kini, merupakan sebuah masyarakat yang sangat kental dengan paduan nuansa Adat dan Agama.
Cerminan dari titik temu antar aspresiasi terhadap tradisi budaya dan keyakinan agama terpilin dengan kuat sehinga sebagai falsafat hidup "ADAT BERSENDIKAN SARA, SARA BERSENDIKAN KITABULLAH" filosofi yang merupakan pijakan bersama warga masyarakat Gorontalo selaras dengan kehidupan masyarakat yang semakin terbuka, modern dan demokrasi yang sekaligus acuan nilai dan sistem etika.
Indikator yang menunjukkan perbaikan dan peningkatan angka kualitas pendidikan adalah meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM), meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK), menurunya angka putus sekolah. Peningkatan Kapasitas sumber daya manusia melalui indikator sasaran APK dan APM selang tahun 2001 - 2010 mengindikasikan peningkatan perluasana kesempatan memperoleh pendidikan pada berbagai jenjang yang ditandai dengan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni.
Tabel Kondisi APM dan APK
NO
|
URAIAN
|
TAHUN
|
||
2008
|
2009
|
2010
|
||
1
|
KONDISI APM
|
|||
a. SD / MI
|
101,59
|
118,85
|
101,50
|
|
b. SMP / MTs
|
82,63
|
81,10
|
88,43
|
|
c. SMA / MA
|
76,62
|
60,66
|
75,82
|
|
2
|
KONDISI APK
|
|||
a. SD / MI
|
127,67
|
142,50
|
110,27
|
|
b. SMP / MTs
|
112,85
|
125,75
|
108,95
|
|
c. SMA / MA
|
110,27
|
109,76
|
114,13
|
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, 2011
Selain itu pula indikator pendidikan dengan menigkatnya angka melek huruf yang hingga saat ini mencapai 99,1%. kondisi ini menunjukkan bahwa semakin efektifnya pelaksanaan program dan kegiatan melalui Paket A, Paket B dan Paket C, dan peningkatan kesadaran baca tulis masyarakat.
Pemerintah Kota Gorontalo mulai tahun 2008 menyediakan Bus Sekolah Gratis untuk para siswa mulai sekolah dasar sampai dengan SMU untuk mensukseskan program pemerintah ayo sekolah. Sampai saat ini bus sekolah ini masih difungsikan dengan benar dan sangat membantu bagi transportasi pelajar.
Selain itu Pemerintah Kota Gorontalo telah mencanangkan Boarding School pada SMA Negeri 3 Gorontalo yang nantinya akan didukung dengan keberadaan tenaga-tenaga guru terseleksi, sistem pembelajaran yang modern serta fasilitas pendukung yang memadai sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang benar-benar unggul dan memiliki daya saing.
Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2011 / 2012
NO
|
JENJANGPENDIDIKAN
|
JUMLAH SISWA
|
KET
|
1
|
TK
|
4.830
|
|
2
|
RAUDHATUL ATHFAL
|
749
|
|
3
|
SD
|
20.948
|
|
4
|
MADRASAH IBTIDAIYAH
|
1.375
|
|
5
|
SMP
|
8.419
|
|
6
|
MADRASAH TSANAWIYAH
|
1.866
|
|
7
|
SMA
|
4.786
|
|
8
|
SMK
|
4.453
|
|
9
|
MADRASAH ALIYAH
|
899
|
|
Jumlah Siswa DO Tahun Ajaran 2010 / 2011
NO
|
JENJANG PENDIDIKAN |
JUMLAH SISWA
|
|
1
|
SD |
4
|
|
2
|
SMP |
48
|
|
3
|
MADRASAH TSANAWIYAH |
4
|
|
4
|
SMA |
41
|
|
5
|
SMK |
71
|
|
6
|
MADRASAH ALIYAH |
10
|
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, 2011
No |
Nama Dinas |
Domain |
1 |
Sekretariat DPRD |
|
2 |
Inspektorat |
|
3 |
Satuan Polisi Pamong Praja |
|
4 |
Badan Keuangan |
|
5 |
Badan Pengembangan, Perencanaan dan Penelitian |
|
6 |
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan |
|
7 |
Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik |
|
8 |
Badan Penanggulangan Bencana Daerah |
|
9 |
Dinas Pendidikan |
|
10 |
Dinas Kesehatan |
|
11 |
Dinas Pariwisata |
|
12 |
Dinas Kelautan Perikanan dan Pertanian |
|
13 |
Dinas Lingkungan Hidup |
|
14 |
Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak |
|
15 |
Dinas Pangan |
|
16 |
Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat |
|
17 |
Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah |
|
18 |
Dinas Perdagangan dan Perindustrian |
|
19 |
Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian |
|
20 |
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu |
|
21 |
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang |
|
22 |
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman |
|
23 |
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil |
|
24 |
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan |
|
25 |
Dinas Perhubungan |
|
26 |
Bagian Humas Setda |
|
27 |
Bagian Hukum Setda |
|
28 |
Bagian Pemerintahan Setda |
|
29 |
Bagian Umum Setda |
|
30 |
Bagian Kesra Setda |
|
31 |
Bagian Ortala Setda |
|
32 |
Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda |
|
33 |
Rumah Sakit Umum Daerah Aloe Saboe |
|
34 |
Rumah Sakit Umum Daerah Otanaha |
|
35 |
Kecamatan Kota Selatan |
|
36 |
Kecamatan Kota Barat |
|
37 |
Kecamatan Kota Utara |
|
38 |
Kecamatan Kota Timur |
|
39 |
Kecamatan Kota Tengah |
kec-kotatengah.gorontalokota.go.id |
40 |
Kecamatan Dungingi |
kec-dungingi.gorontalokota.go.id |
41 |
Kecamatan Hulonthalangi |
kec-hulonthalangi.gorontalokota.go.id |
42 |
Kecamatan Sipatana |
kec-sipatana.gorontalokota.go.id |
43 |
Kecamatan Dumbo Raya |
kec-dumboraya.gorontalokota.go.id |
44 |
Puskesmas Kota Selatan |
pkmkotaselatan.gorontalokota.go.id |
45 |
Puskesmas Kota Utara |
pkmkotautara.gorontalokota.go.id |
46 |
Puskesmas Kota Timur |
pkmkotatimur.gorontalokota.go.id |
47 |
Puskesmas Kota Tengah |
pkmkotatengah.gorontalokota.go.id |
48 |
Puskesmas Dungingi |
pkmdungingi.gorontalokota.go.id |
49 |
Puskesmas Hulonthalangi |
pkmhulonthalangi.gorontalokota.go.id |
50 |
Puskesmas Sipatana |
pkmsipatana.gorontalokota.go.id |
51 |
Puskesmas Dumbo Raya |
pkmdumboraya.gorontalokota.go.id |
52 |
Puskesmas Buladu |
pkmbuladu.gorontalokota.go.id |
53 |
Puskesmas Pilolodaa |
pkmpilolodaa.gorontalokota.go.id |
54 |
Khusus Berita |
berita.gorontalokota.go.id |
No |
Nama Dinas |
Domain |
1 |
Badan Keuangan Kota Gorontalo |
|
2 |
Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) |
|
3 |
JDIH Kota Gorontalo |
|
4 |
Pejabat Pengolah Informasi dan Dokumentasi (PPID) |
|
5 |
Online Single Submission (OSS) Pelayanan Izin Berusaha |
|
6 |
Sicantik Cloud (Layanan Perizinan DPMPTSP) |
TRANSPARANSI PENGELOLAAN ANGGARAN DAERAH
<=========================================================================>
Laporan Realisasi Anggaran PPKD Tahun 2020 klik disini
Opini BPK atas LKPD Tahun 2019 klik disini
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2019 klik disini
Laporan Realisasi Anggaran seluruh Perangkat Daerah Tahun 2019 klik disini
<=========================================================================>
Ringkasan APBD Tahun Anggaran 2020 klik disini
Skema APBDP Tahun Anggaran 2020 klik disini
APBD Tahun Anggaran 2020 klik disini
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2019 klik disini
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018 klik disini
APBD Tahun Anggaran 2019 klik disini
Draft RUP APBD Penyedia TA 2018 klik disini
Draft RUP APBD Swakelola TA 2018 klik disini
<=========================================================================>
Kompilasi Laporan Penerima Hibah T.A 2017 klik disini
Laporan Realisasi Penyerapan Dana Hibah T.A 2017 klik disini
Daftar Penerima Dana Hibah Triwulan IV TA 2017 klik disini
Daftar Penerima Dana Hibah Triwulan III TA 2017 klik disini
Anggaran Hibah Kota Gorontalo T.A 2017 Klik Disini
Penetapan Pemberian Dana Hibah T.A 2017 Kilik Disini
Perwako nomor 6 tahun 2016 ttg Tata Cara Pemberian Hibah dan Bansos Kilik Disini
Perwako nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perubahan Perwako No. 6 Tahun 2016 Kilik Disini
Surat Edaran Penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban Dana Hibah Dan Bansos Kilik Disini
Daftar Penerima Dana Hibah Triwulan I TA 2017 Kilik Disini
Laporan Sosialisasi Penyaluran Dana Hibah Kilik Disini
<=========================================================================>
LRA SKPD TAHUN 2015 Kilik Disini
Ringkasan RKA SKPD 2015 Klik Disini
Ringkasan RKA PPKD 2015 Klik Disini
Ranperda APBD P 2015 Klik Disini
Ranperda APBD 2015 Klik Disini
Piagam WTP 2014 Klik Disini
Perda APBD 2015 Klik Disini
Opini LKPD 2014 Klik Disini
LRA PPKD 2015 Klik Disini
LKPD 2014 Klik Disini
Perda APBD Perubahan T.A 2015 Klik Disini
Ringkasan DPA SKPD T.A 2015 Klik Disini
Ringkasan DPA PPKD 2015 Klik Disini
LRA PPKD 2014 klik disini
LRA SKPD 2014 Klik Disini
<=========================================================================>
RINGKASAN RKA SKPD TA 2014 klik disini
RINGKASAN RKA PPKD TA 2014 klik disini
RANPERDA APBD 2014 klik disini
PERDA APBD 2014 klik disini
RANPERDA APBDP 2014 klik disini
PERDA APBDP 2014 klik disini
RINGKASAN DPA SKPD TA 2014 klik disini
RINGKASAN DPA PPKD TA 2014 klik disini
LKPD 2013 AUDITED klik disini
OPINI LKPD 2013 klik disini
LRA SKPD klik disini
Lampiran LRA 2014 klik disini
Lampiran LRA PPKAD 2014 klik disini
Lampiran Ringkasan DPA PPKD TA 2014 klik disini
Lampiran Ringkasan DPA SKPD TA 2014 klik disini
Lampiran Ringkasan PERDA TA 2014 klik disini
Lampiran Ringkasan RANPERDA TA 2014 klik disini
Lampiran Ringkasan RKA PPKD TA 2014 klik disini
Lampiran Ringkasan RKA SKPD TA 2014 klik disini
Ringkasan LPPD Kota Gorontalo Tahun 2020 klik disini
Ringkasan LPPD Kota Gorontalo Tahun 2019 klik disini
Ringkasan LPPD Kota Gorontalo Tahun 2018 klik disini
Ringkasan LPPD Kota Gorontalo Tahun 2017 klik disini